Berbelanja Buku di Toko Gunung Agung








 photo: djangkarubumi.com





Seperti
kurang lengkap jika mengaku sebagai pecinta buku, namun belum pernah
mengunjungi salah satu toko buku yang telah menjadi legenda di negeri ini. Adalah
Toko Gunung Agung yang masyhur dikenal sebagai
perintis toko buku dan alat tulis (stationery)
terkemuka di Indonesia. Hingga kini dalam usahanya selalu menyediakan kebutuhan
akan buku-buku berkualitas dan produk-produk pilihan lainnya bagi pelanggan, dengan
harga bersaing serta pelayanan yang prima.





Salah
satu Toko Gunung Agung, terletak di Jalan Kwitang Nomor 38, Senen Jakarta
Pusat. Toko ini adalah yang termegah dari semua cabang milik Toko Gunung Agung
dengan menempati gedung empat lantai. Khusus penjualan buku terdapat di lantai
tiga dan empat, lantai tiga untuk buku-buku bernuansa Islam, sedangkan lantai
empat adalah tempat penjualan buku-buku umum dan juga khusus penjualan buku-buku
impor.







photo: tokogunungagungmargocity.blogspot.com





Toko Gunung Agung didirikan tahun 1953 oleh
Tjio Wie Tay yang kemudian lebih dikenal sebagai Haji Masagung. Membuka usaha
pertama kali di Jalan Kwitang Nomor 6, Senen Jakarta Pusat, yang hingga kini tetap
menjadi kantor pusat.
Nama Kwitang bagi lokasi Toko Gunung
Agung, memang sudah sangat terkenal ketika salah satu scene dalam film Ada Apa Dengan
Cinta (AADC)
produksi Miles
Productions
tahun 2002, pernah menayangkan Kwitang di masanya yang terkenal
sebagai pasar buku murah terbesar di Jakarta kala itu.









Toko
Buku Gunung Agung memiliki puluhan cabang di Jakarta dan juga tersebar di
kota-kota besar Jawa dan Bali, kini terus mengejar dan bersaing dengan toko buku
retail dengan jaringan terbesar lainnya di seluruh nusantara seperti
Toko
Buku Gramedia dan Toko Buku Kharisma. Namun Kehebatan sebuah toko buku bukan
dilihat dari jumlah jaringannya, tetapi ketika bisa membuat pelanggannya betah berlama-lama
berada di toko buku dan menikmati sebuah hoby yang tak ada habisnya untuk melihat
lembaran demi lembaran buku-buku yang menarik minat. Itu yang menjadi sebuah
toko buku layak dikunjungi!. Toko Gunung Agung telah memperoleh
penghargaan
yakni Superbrand, Perusahaan Pelopor (Majalah Swasembada) dan Perusahaan
Legendaris (Majalah Warta Ekonomi). 





Dalam
kunjungan pertama kali saya ke Toko Gunung Agung, saya membeli sejumlah buku,
yang memang sudah jarang ditemukan lagi di toko buku lain, diantaranya adalah
buku-buku sastra. Salah satu buku yang selama ini saya cari-cari, akhirnya
dapat ditemukan di deretan rak-rak buku di toko buku ini yaitu, “9 dari 10 Kata
Bahasa Indonesia adalah Asing” Karya Alif Danya Munsyi atau lebih dikenal
dengan nama novelis, Remy Sylado. (*)





 Jakarta,
05 Oktober 2013


©daonlontar.blogspot.com




Komentar