Arti Sebuah Senyuman






“Apalah
arti sebuah senyuman?”
meminjam bahasa sastrawi ala Shakespeare, begitulah
kira-kira pengantar dari sebuah tulisan ini. Jawabannya mungkin sederhana bahwa
senyum memberikan hidup lebih berarti. Bukankah senyuman adalah awal dari
persehabatan yang baik. Senyuman semacam chemistry yang mengikat, ada yang sementara saja atau
mungkin untuk selamanya.






Memang senyuman memiliki begitu banyak manfaat
dalam kehidupan sosial, cari saja informasi tentang senyuman di berbagai media,
niscaya anda akan begitu banyak menemukan berbagai tips hanya di mulai dengan sebuah senyuman. Seperti menjadi daya tarik
personal, merubah perasaan, menularkan kebaikan,
menghilangkan
stres, meningkatkan imunitas, menurunkan tekanan darah, melepaskan hormon untuk
mengendalikan rasa sakit, membuat awet
mudah, memeberi wibawa dan berpikir hal positif.





Senyuman adalah ekspresi jiwa yang
mendasar dan tentunya
menjadi indikator kebahagiaan seseorang. Sebagai ekspresi perasaan, senyuman
juga bisa menghadirkan arti lain, hal itulah yang kadang membuat orang lain sulit mengartikan senyuman yang misterius, yang sungguh-sungguh egnimatik. Senyuman
misteri itu, hanya dihadirkan dari bibir perempuan yang tentunya bisa merubah sebuah keadaan. Dalam beberapa
scene  film
Clash of the Titans (2010), tokoh Io yang diperankan oleh artis Inggris Gemma
Christina Arterton, memberikan senyuman eksplisit, seolah menyimpan hasrat dan misteri.










Suatu
senyum bisa menampakan sisi keikhlasannya. Walau hanya sekejap, senyuman bisa
memberikan kenangan yang akan terus berlangsung lama. Arti senyuman perempuan
terhadap laki-laki adalah memberikan
rasa
kesejukan yang
ingin selalu disimpan dengan perasaan tersanjung. Bagaimana
seandainya senyuman itu dilukis supaya
abadi, seperti yang dilakukan oleh para pelukis, atau dipuisikan oleh para
pujangga agar selalu dikenang, atau juga dinarasikan oleh para penulis agar
selalu dapat dibaca.





Senyuman
tipis pertama akan selalu berkesan yang akan
dibawa pergi kemana saja, walau hanya dalam tempat yang diam dan sesaat.
Atau melekatkannya
pada cermin sebagai pembayangan maya yang selalu menduplikasi keaslian senyuman. Senyuman
menjadi oase dari sebuah penantian panjang yang akhirnya dapat mengurai begitu banyak kekusutan
dalam kehidupan. Mungkin benar apa yang dikatakan Phyllis Diller, seorang seniman dan komedian Amerika, bahwa “sebuah senyuman, adalah sebuah lekukan yang dapat meluruskan banyak hal”.
(*)








Kupang, 28 April 2013 

©daonlontar.blogspot.com




Komentar