Singgah di Toko Buku Periplus










Bagi peminat atau penggila buku, datang ke toko buku ibarat
sedang berekrasi ke puncak gunung atau ke tepi pantai, ada kesan yang selalu bisa
dibawa pulang sampai ke rumah selain dengan membeli buku. Toko buku semakin
banyak, maka semakin banyak pilihan buku yang diinginkan. Berkunjung ke toko
buku menjadi gaya hidup orang modern yang menjadikannya tempat rekreasi fisik dan batin. Penjual buku menjamur dari
kelas kaki lima hingga mall, dari lapak pinggir jalan hingga toko buku online,
dari toko seadanya hingga ruang megah berpendingin, dari toko buku yang menjual
semua kategori umum hingga toko buku spesifik yang menjual tema tertentu. Sehingga
toko buku menjadi tempat terbaik membuang waktu!.






Kali ini sejenak saya berada di Toko Buku Periplus, toko buku
yang sudah beberapa kali saya singgahi di Soekarno Hatta Airport Departure Gate 2F. Berada di sebuah toko buku di kompleks bandara sambil
melihat-lihat buku, mengingatkan saya pada sebuah toko buku di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy di New York City
dalam film The Terminal yang
dibintangi oleh Tom Hanks dan Catherine Zeta-Jones di tahun 2004 lalu.























Dari informasi yang saya
dapatkan, bahwa toko
buku ini memang hanya ada di ibu kota dari 8 provinsi yaitu DKI
Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Lombok  dan Medan, dengan kurang lebih 39 cabang toko yang kebanyakan berada di mall dan bandara. Jadi beruntung bagi
pengujung dari daerah lain datang ke toko buku ini dan semakin banyak referensi
bagi kita untuk membanding-bandingkan toko buku yang eksis di tanah air.





Khusus untuk cabang toko bandara disesuaikan dengan jam
operasional, sehingga punya pengalaman bisa melihat-lihat dan membeli buku impor di jam 5 pagi, sesuai dengan jam buku toko yang sama dengan business hours bandara antara jam 05.00-22.00, bahkan berdasarkan informasi di Toko Buku
Periplus Ngurah Rai Airport International
Airside
dan Landside Area buka 24
jam non-stop, jadi terbayang bisa membeli buku offline setiap saat. Mungkin pelayanan ini disesuaikan dengan moto Toko Buku Periplus yaitu Indonesia’s
leading bookstore
dengan mengambil ceruk pasar tersendiri.




















Walau bukan pemimpin sejati pasar retail
buku di tanah air, Toko Buku Periplus memiliki market tersendiri seperti koleksi buku impor berkualitas dan membuka cabang-cabang di bandara
dengan segmentasi bagi orang yang membutuhkan bacaan pada saat berpergian, menjadikan buah tangan atau sekedar menjadi
tempat singgah sebelum menuju ruang tunggu bandara. Koleksi buku di bandara
memang tak selengkap dengan toko buku yang memiliki ruang display dan space yang
lebih luas, namun selalu menunjukan koleksi yang paling dicari dan populer. Jika
di toko buku lainnya kita biasa membeli buku penulis asing terbitan lokal berbahasa
Indonesia atau versi terjemahannya, maka di toko buku ini kita bisa membeli
versi aslinya dalam bahasa Inggris. Bahkan yang menariknya banyak buku-buku impor
tentang Indonesia dengan berbagai tema seperti sejarah, sosial, budaya
dan politik yang ditulis oleh penulis asing dijual ditoko ini. (*)





 Jakarta, 22 September 2015

©daonlontar.blogspot.com




Komentar