Puisi Pertama Gerson Poyk



Bagi yang
berkecimpung dalam dunia sastra di Nusa Tenggara Timur, sudah mengiyakan bahwa
Gerson Poyk adalah perintis sastra di Nusa Tenggara Timur. Gerson Poyk (1931-2017)
sudah dikenal luas sebagai Tokoh kelahiran NTT yang sangat produktif menghasilkan
karya sastra yang diterbitkan secara nasional. Tanggal kelahiran beliau 16
Juni, dijadikan sebagai Hari Sastra NTT. Dan juga untuk memperingati kiprah
beliau di sastra nasional, secara monumental namanya diabadikan menjadi sebuah
nama Taman Budaya di Kota Kupang yaitu Taman Budaya Gerson Poyk.

Namun adakah
yang tahu, seperti apa karya pertama dari Gerson Poyk. Adalah Puisi Pertama Gerson
Poyk yang dipublikasikan dalam majalah mingguan
Mimbar Indonesia Juni
1955, yang berjudul
Anak Karang,
berikut adalah penggalan lengkap puisi tersebut, diambil dari Buku “Anak
Karang: Kumpulan Sajak Gerson Poyk 1955-1958” penerbit PD. Lukman – Yoyakarta,
cetakan pertama Mei 1985.

 

Anak Karang
 
Buat penyanyi lagu Ova Langga
Dalam orkes sesandu Timor
 
Bea!
di tepi sini gubuk dan karang
sekali pernah mama bilang
cerita beta cerita kau
bertulis di tanah berselang karang
 
di tepi sini sunyi kau datang
waktu angin musson pemperanak-tiri kami
dan besar dari sisa seberang pulau
 
Bea!
angin musson Cuma
bersiut sendu
pada keringat
seribu hari mengucur
pada nafas
sehari lega turun hujan
pada cerita
jangung dan ubi begitu merana
 
ditonjolan karang
tepi ada nyiur ada lontar
beta tunggu
penyadap pulang
beta minta
sedikit nira
atau bersama
masak gula
dan ketawa
 
jangan nasi
kutuk angin musson
pukul tifa
kutik sesandu
buka lagu
lagu ombak
pukul karang
tunggu nira
jadi gula
dan ketawa
 
lautmu masih
bisa surut
beri tiram
beri latu
mari kasi
makan nenek
mari kasi
minum bayi
gula dan isi
laut beri nafas
dan mereka
terus meraban, biarkan
 
Bea!
hidup kamu nanti
hidup tak berpapa tak bermama
satunya kau akar kami
melapuk karang
buat ronggeng kaki telanjang
 
anak dengarkan
dia penyadap nyanyi di ujung pohon
heelaido susah seairmata
heelaido senang sama ketawa
 
latu: tumbuhan laut
heelaido:
aduhai
 
Sumber foto: Facebook 
Kupang, 5  Oktober
 202
1
@daonlontar.blogspot.com
 
 





























































































































Komentar